Memaknai Wuwung Mbaru Gendang dan Relevansinya bagi Realitas Keagamaan Era Kontemporer
Abstract
This research is motivated by the reality of the decadence of religious life in this day and age. On the one being many people begin to lose awareness of the importance of religion in building human life. However, on the other side, religious people are increasingly showing a discrepancy between the essential purpose of religious existence and their social behavior. Based on this reality, this article aims to elaborate some philosophical reflections on religious life today based on the symbols in the wuwung mbaru gendang of the Manggarai people. As an important part of the traditional house of the Manggarai people, the wuwung mbaru gendang has a meaning that is relevant to the religious issues of today. Its meaning will be elaborated based on Paul Ricoeur's theory of Symbol Interpretation. The direction of this article is the discovery of meanings in the wuwung mbaru gendang to be used as introspective material for researchers in reading the religious context of their era. The method used is literature study and direct observation of the object studied. The findings are first, the three symbols on the wuwung mbaru gendang reveal human identity as a noble creature. That nobleness is what spurs humans to make the highest respect for humans regardless of their religious background. Secondly, the quality of one's relationship with others can always be attributed to how one builds his or her spiritual-religious aspect. Vertical relations with the Ultimate Reality always get their continuity in good horizontal relations with others.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adon, Mathias Jebaru. 2016. “Menyibak Nilai Keadilan dan Persatuan dalam Upacara Tente Teno (Sebuah Sistem Pembagian Tanah Ulayat dalam Budaya Manggarai).” Forum: Jurnal Filsafat dan Teologi 45(1):43–55.
Adon, Mathias Jebaru. 2022. “Menggali Konsep Filosofis Mbaru Gendang Sebagai Simbol Identitas dan Pusat Kebudayaan Masyarakat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.” Jurnal Masyarakat dan Budaya 24(2). doi: 10.55981/jmb.1616.
Anon. 2013. “Inilah Jantung Kehidupan di Manggarai Raya.” Kompas.Com 1.
Borgias M., Fransiskus. 2015. “Nai Ngalis, Tuka Ngengga Manggarai dan Sila Keempat Pancasila.” Hlm. 395–414 in Kearifan Lokal Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan, diedit oleh A. Riyanto, J. Ohoitimur, C. B. Mulyatno, dan O. G. Madung. Yogyakarta: Kanisius.
Daeng, Hans J. 2000. Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dominggus, Hyronimus Ario, dan Pius Pandor. 2022. “Membangun Societas Dialogal-Negosiatif Dalam Menangkal Radikalisme Agama Berdasarkan Perspektif Filsafat Relasionalitas Armada Riyanto.” Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) 5(1):21–39. doi: 10.30829/jisa.v5i1.10316.
Fajar, Handika, Adrianus Nero, dan F.X Armada Riyanto. 2023. “Pengaruh Dialog Interreligius Dalam Mencegah Konflik Sosial Antar Umat Beragama Di Karang Besuki Malang.” Jurnal Filsafat Indonesia 6(1):51–59. doi: 10.23887/jfi.v6i1.46927.
Gaut, Gabriel Klaus, Marianus, dan Mantovanny Tapung. 2021. “Model Lonto Lèok dalam Pembelajaran Tentang Mbaru Gendang Pada Muatan Lokal Seni Budaya Daerah Manggarai (Riset Desain Pembelajaran Muatan Lokal).” EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education 1(1).
Haan, Arly E. M. de, dan Anika Chatarina Takene. 2021. “Memahami Konsep Karl Marx ‘Agama Adalah Candu Masyarakat’ dalam Perilaku Beribadah Jemaat Semau Utara, Klasis Semau.” NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 8(6).
Hardiman, F. Budi. 2015. Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.
Hardiyanto, Sigit, Khoirul Fahmi, Wahyuni Wahyuni, Abrar Adhani, dan Fadhil Pahlevi Hidayat. 2023. “Kampanye Moderasi Beragama di Era Digital Sebagai Upaya Preventif Millenial Mereduksi Kasus Intoleransi di Indonesia.” Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial 8(2):228–37. doi: 10.33506/jn.v8i2.1933.
Harruma, Issha. 2022. “Kontroversi Pendirian Rumah Ibadah di Indonesia.” Kompas, April.
Herianto, Hubertus, dan Robertus Wijanarko. 2022. “Populisme Berwajah Politik Identitas Keagamaan di Indonesia.” Jurnal Filsafat Indonesia 5(1):53--64.
Iswandono, Elisa-, Ervizal A. M. Zuhud, Agus Hikmat, dan Nandi Kosmaryandi. 2016. “Traditional Land Practice and Forest Conservation: Case Study of The Manggarai Tribe in Ruteng Mountains, Indonesia.” KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture 8(2):256–66. doi: 10.15294/komunitas.v8i2.4945.
Jena, Yeremias. 2019. “Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia dari Perspektif Etika Kepedulian.” Jurnal Sosial Humaniora 12(2). doi: 10.12962/j24433527.v12i2.5941.
Kapra, Ade Hendri Yusta. 2023. “Keunikan Ragam Bahasa Tarian Caci Manggarai.” SIMPATI 1(1):09–20. doi: 10.59024/simpati.v1i1.59.
Kurniawan, Trio. 2018. “Simbolisme dalam Pesta Dalok Suku Uud Danum.” Studia Philosopica et Theologica 18(2):179–97. doi: https://doi.org/10.35312/spet.v18i2.30.
Lon, Yohanes Servatius Boy. 2015. “Fenomena Mbaru Gendang Di Manggarai.” dalam Tantangan Inovasi Pendidikan dan Budaya di Manggarai.
Magnis-Suseno, Franz. 2015. “Mewujudkan Masyarakat Pancasila Menuntut Mensukseskan Demokrasi.” Hlm. 585–93 dalam Kearifan Lokal Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan, diedit oleh A. Riyanto. Yogyakarta: Kanisius.
Masut, Vinsensius Rixnaldi, Robertus Wijanarko, dan Pius Pandor. 2023. “Objektivikasi Subjek Dalam Budaya Kontemporer Berdasarkan Konsep Hiperrealitas Jean Baudrillard.” Jurnal Filsafat Indonesia 6(3):303–15. doi: https://doi.org/10.23887/jfi.v6i3.59000.
Moses, Robertus. 2017. “Membongkar Eksklusivisme dan Formalisme Agama dalam Negara Multikultural.” Forum: Jurnal Filsafat dan Teologi 46(1):4–19.
Nggoro, Adi M. 2006. Budaya Manggarai: Selayang Pandang. Ende: Nusa Indah.
Pandor, Pius. 2015. “Imanensi dan Transendensi Mori Keraeng Sebagai Wujud Tertinggi Orang Manggarai.” Hlm. 85–108 dalam Kearifan Lokal Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan, diedit oleh A. Riyanto. Yogyakarta: Kanisius.
Rasmussen, David M. 2007. “Preserving the Eidetic Moment:Reflections on the Work of Paul Ricoeur.” Research in Phenomenology 37(2):195–202. doi: 10.1163/156916407X185647.
Resmini, Wayan, dan Fridolina Saina. 2021. “Kebudayaan Masyarakat Manggarai Barat: Tradisi Teing Hang Empo.” CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 9(1):31–37.
Riyanto, Armada. 2018. Relasionalitas: Filsafat Fondasi Interpretasi Aku, Teks, Liyan, Fenomen. Yogyakarta: Kanisius.
Rouf, Ahmad. 2019. “Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Kearifan Lokal dengan Manhaj Global: Upaya Menjawab Problematika dan Tantangan Pendidikan di Era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0.”
Salinda Setia, Yunita, Agus Budianto, dan Yatmin. 2021. “Study Tentang ‘Mbaru Niang’ di Masyarakat Wae Rebo Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur Tahun 2021.” Hlm. 243–52 dalam Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran).
Sarbini, Peter B. 2017. “Wajah Agama yang Beringas di Ruang Publik.” Hlm. 26–37 dalam Mengabdi Tuhan dan Mencintai Liyan: Penghayatan Agama di Ruang Publik yang Plural. Vol. 27.
Simon, John C. 2017. “Berteologi Menurut Paul Ricoeur: Sebuah Sumbangan Metodologis.” Jurnal Teologi 6(2). doi: 10.24071/jt.v6i2.999.
Umar, Mardan. 2019. “Urgensi Nilai-Nilai Religius dalam Kehidupan Masyarakat Heterogen di Indonesia.” Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan 3(1):71. doi: 10.36412/ce.v3i1.909.
Verhoef, Anné Hendrik. 2023. “The Role and Value of Happiness in the Work of Paul Ricoeur.” Open Philosophy 7(1). doi: 10.1515/opphil-2022-0266.
Wachid, Abdul. 2006. “Hermeneutika Sebagai Sistem Interpretasi Paul Ricoeur dalam Memahami Teks-Teks Seni.” Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni 4(2):198--209.
Widodo, Priyantoro, dan Karnawati Karnawati. 2019. “Moderasi Agama dan Pemahaman Radikalisme di Indonesia.” PASCA : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 15(2). doi: 10.46494/psc.v15i2.61.
Widyawan, Vincentius Happy Bayu. 2024. “Meneropong Moderasi Beragama dalam Kacamata John S. Dunne Mengenai Passing Over and Coming Back.” Studia Philosophica et Theologica 24(1):65–83. doi: 10.35312/spet.v24i1.612.
Wijanarko, Robertus. 2019. “Revolusi Industri Keempat, Perubahan Sosial, dan Strategi Kebudayaan.” Hlm. 101–16 in Siapakah Manusia; Siapakah Allah: Menyingkap Tabir Manusia dalam Revolusi Industri Era 4.0. Vol. 29.
Wijanarko, Robertus. 2020. “Membangun Identitas Inklusif: Krisis Identitas dalam Lensa Kajian Poskolonialisme.” Pp. 48–65 in Seri Filsafat & Teologi. Vol. 30.
DOI: https://doi.org/10.18784/smart.v10i1.2223
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Severinus Savio Cimi, Robertus Wijanarko, Mathias Jebaru Adon, FX Armada Riyanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.