Korke: Rumah Moderasi Beragama Masyarakat Lamaholot di Flores Timur
Abstract
Local wisdom has an important position as a pillar of building religious moderation. This study explored the function and the meaning of korke, the traditional house of Lamaholot tribe, in East Flores, as an effort to ground religious moderation. The purpose of this study is included the concept of Korke by the Lamaholot people and the effects on the people’s lifestyle and relationship pattern as well as the implication of korke on religious harmony in Indonesia, specifically in East Flores. The qualitative method was employed in this study to support the study objective. Observation, interview, and documentation study were selected as the data collection technique. The data were collected from May
2022 to August 2022. This study with fucntionalisme structural perspective found that Lamaholot people with different religious backgrounds used the Korke as a public house and consider themselves who were born from the same and the only mother and father. In the korke, the conflict needed a solution to solve the problem, and therefore harmonious relationships can come to life again. This is the starting point for efforts to build religious moderation and enriches to a study on local wisdom and religious phenomena.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahnaf, Mohammad Iqbal, Budi Asyhari-Afwan, Marthen Tahun, dan Najiyah Martiyam. 2015. Praktik Pengelolaan Keragaman Di Indonesia: Kontestasi Dan Koeksistensi [Practice of Managing Diversity in Indonesia: Contestation and Coexistence]. edited by N. M. Mustafied, Samsul Maarif, Suhadi, Mohammad Iqbal Ahnaf, Budi Asyhari-Afwan, Marthen Tahun. Yogyakarta: Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS.
Aksa, Aksa, dan Nurhayati Nurhayati. 2020. “Moderasi Beragama Berbasis Budaya Dan Kearifan Lokal Pada Masyarakat Donggo Di Bima (Tinjauan Sosio-Historis).” Harmoni 19(2):338–52.
doi: 10.32488/harmoni.v19i2.449.
Alfaruq, Aryun Muhammad, dan AS Zulkarnain. 2020. “Kearifan Lokal Rumah Tradisional Bugis Baranti Di Kabupaten Sidrap.” Jurnal Timpalaja 1(2):68–71.
Atasoge, Anselmus Dorewoho, Fatimah Husein, dan Siswanto Masruri. 2022. “Accommodative-Hybrid Religious Encounters and Interfaith Dialogue: A Study of Lamaholot Muslims and Catholics in East Flores.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 30(1):39–58.
doi: 10.21580/ws.30.1.10980.
Bagir, Zainal Abidin. 2017. Kerukunan Dan Penodaan Agama. Alternatif Penanganan Masalah. Yogyakarta.
Bagir, Zainal Abidin, AA GN Ari Dwipayana, Mustaghfiroh Rahayu, Trisno Sutanto, dan Farid Wajidi. 2011. Pluralisme Kewargaan: Arah Baru Politik Keragaman Di Indonesia. Yogyakarta: Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS.
Barnard, Alan. 2004. History and Theory in Anthropology. New York: Cambridge University Press.
Bebe, Michael Boro. 2018. Mengenal Lebih Dekat Etnis Lamaholot. Mengukuhkan Keindonesiaan Kita. Maumere: Penerbit Carol Maumere (PCM).
Budiman, Agus, Otong Husni Taufiq, dan Egi Nurholis. 2022. “Ancaman Intoleransi Terhadap Dasar Negara Pancasila Dan Implikasinya.” Jurnal Ketahanan Nasional 28(3):372–91.
Darisman, Dede, Aiman Faiz, dan Imas Kurniawaty. 2022. “Revitalisasi Nilai-Nilai Toleransi Di Media Sosial Dengan Ajaran Pendidikan Islam.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 4(5):7218–30.
doi: 10.31004/edukatif.v4i5.3901.
Durkheim, Emile. 1969. The Division of Labor in Society. edited by G. Simpson. Free Press.
Durkheim, Emile. 1969. The Division of Labor in Society. edited by G. Simpson. New York: Free Press.
Fathurokhmah, Fita, dan Bhahari Abdul Gani. 2022. Toleransi Dalam Mewujudkan Moderasi Beragama Di Masyarakat Pabuaran. edited by F. Fathurokhmah. Jakarta: Pusat pengabdian kepada masyarakat (PPM)–LP2M UIN Syarif Hidayatullah.
Fidiyawati, Alifa, dan Ulya Ulya. 2019. “Kerukunan Beragama Perspektif Para Pemuka Agama Dan Kepercayaan Di Karangrowo Kudus.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi) 5(2):173–86.
doi: 10.18784/smart.v5i2.842.
Gaduh, Arya. 2012. “Uniter or Divider? Religion and Social Cooperation: Evidence from Indonesia.” SSRN Electronic Journal 1–74.
doi: 10.2139/ssrn.1991484.
George, Cherian. 2017. Pelintiran Kebencian (Rekayasa Ketersinggungan Agama Dan Ancamannya Bagi Demokrasi). Jakarta: Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD).
Hefni, Wildani, dan Muhamad Khusnul Muna. 2022. “Pengarusutamaan Moderasi Beragama Generasi Milenial Melalui Gerakan Siswa Moderat Di Kabupaten Lumajang.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi) 8(2):163–175.
doi: 10.18784/smart.v8i2.1763.
Hidayat, Rahmat, Ratu Eka Shaira, dan Trepan Dwi Nurida. 2021. “Populisme Dan Intoleransi Dalam Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Digital Indonesia.” Indonesian Journal of Sociology, Education and Development 3(1):43–52.
Junaedi, Edi. 2019. “Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag.” Harmoni 18 (2):182–86.
doi: 10.32488/harmoni.v18i2.414.
Kean, Rofinus. 2008. Selayang Pandang Budaya Lamaholot. Larantuka: Paguyuban Peduli Budaya Lamaholot (PPBL).
Kementerian Agama, Republik Indonesia. 2019. Moderasi Beragama. 1st ed. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Koentjaraningrat. 2010. Sejarah Antropologi II. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kohl, Karl-Heinz. 2009. Raran Tonu Wujo. Aspek-Aspek Inti Sebuah Budaya Lokal Di Flores Timur. Maumere: LEdalero.
Komalasari, Firda Devianti, Hamdani, Hulaemi Umar, Irma Suryani, Juliana, Juliani, Nursaptini, dan Muhammad Tahir. 2020. “Nilai Kearifan Lokal Dalam Rumah Adat Limbungan Suku Sasak.” Jurnal Dinamika Sosial Budaya 22(2):158–64.
doi: http://dx.doi.org/10.26623/ jdsb.v21i2.1698.
Kurniawan, Heribertus Ran, dan Frysa Wiriantari. 2019. “Tradisi Siri Bongkok Pada Rumah Adat Mbaru Gendang Di Desa Todo Kabupaten Manggarai-NTT.” Jurnal Anala 7(2):8–15.
doi: 10.46650/anala.7.2.1042.8-15.
Maarif, Samsul. 2018. Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur Dalam Politik Agama Di Indonesia. Yogyakarta: CRCS.
Magnis-Suseno, Franz. 1987. Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.
McCutcheon, Russell T. 2005. The Study of Religion as a Cross-Disciplinary Exercise. Great Britain: The Bath Press.
Molbang, Amir, dan Abraham Nurcahyo. 2016. “Rumah Adat Lakatuil Di Desa Bampalola Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor NTT (Kajian Historis, Nilai Filosofi, Serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah).” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 6(02):51–74.
doi: 10.25273/ ajsp.v6i02.1040.
Noviarti, Noviarti, Astuti Masdar, Rini Budiarni, Ranti Isra, dan Rahmat Ramadhan. 2023. “Profil Rumah Tradisional Minangkabau Di Perkampungan Adat Balai
Kaliki Kota Payakumbuh Propinsi Sumatera Barat.” JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation) 7(1):169–73.
Nur, Mahmudah, Novita Siswayanti, dan Nurrahmah Nurrahmah. 2021. “Makna Moderasi Dalam Ritual Ngareremokeun Masyarakat Kasepuhan Cisungsang, Lebak-Banten.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi) 7 (2):218–29.
doi: 10.18784/smart.v7i2.1373.
Nurhasanah, Rita. 2020. “Toleransi—Memahami Kebencian Dan Kekerasan Atas Nama Agama.” Umbara 5(2):157.
doi: 10.24198/umbara.v5i2.31415.
Nurjaman, Andri, Dadan Rusmana, dan Doli Witro. 2021. “Filosofi Dan Nilai-Nilai Islam Dalam Gaya Bangunan Rumah Adat Kampung Naga Tasikmalaya: Sebuah Analisis Terhadap Rumah Adat Dengan Pendekatan Studi Islam.” Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 7(2):227–50.
doi: 10.36424/jpsb.v7i2.258.
Panggabean, Rizal, Ihsan Ali-Fauzi, Rudi Harisyah Alam, Titik Firawati, Husni Mubarok, Siswo Mulyartono, dan Irsyad Rafsadi. 2014. Pemolisian Konflik Keagamaan Di Indonesia. edited by R. Panggabean and I. Ali-Fauzi. Jakarta:
Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), MPRK UGM dan The Asia Foundation.
Park, Jae Bong. 2012. “Managing Socio-Economic Crisis in Indonesia.” Indonesia and the Malay World 40(116):39–58.
doi: https://doi.org/10.1080/13639811.2011.648997.
Rahman, Luthfi, Gita Fajriyani, Pahlevi Nova Triani, dan Ednan Aslan. 2022. “Revisiting Ritual and Ancestral Practice: Belief and Belonging within the
Jamasan Bende Tradition in Bumijawa Tegal, Central Java.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 30(1):103–24.
doi: 10.21580/ws.30.1.13067.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian (Kajian Budaya Dan Ilmu Humaniora Pada Umumnya), Pustaka Pelajar. Yogyakata: Pustaka Pelajar.
Rohman, Slamet Nopharipaldi Rohman. 2023. “Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kuta Dalam Membangun Rumah Adat Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan
Hidup.” GOESEE: Geography Science Education Journal 4(2):40–49.
Rosimin, Aurelius Aaron, dan Caecilia S. Wijayaputri. 2020. “Meaning of the House Based on Cosmological Aspects in the Culture of Western Sumba Study Object: Tara Manu Traditional House in Wee Lewo Village.” Riset Arsitektur (RISA) 4 (02):155–72.
Sahid, Ali Nur, Fini Rubianti, Husni Mubarok, Sri Lestari Wahyuningroem, Zainal Abidin Bagir, Irsyad Rafsadie, and Jacky Manuputty. 2018. Keluar Dari Ekstremisme: Delapan Kisah “Hijrah” Dari Kekerasan Menuju Binadamai. edited by I. Ali-Fauzi and D. A. Kartika. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD).
Sanderson, Stephen K. 2000. Makrososiologi. Jakarta: Grafindo. Satha-Anand, Chaiwat. 2015. “Barangsiapa Memelihara Kehidupan…”: Esai-Esai Tentang Nirkekerasan Dan Kewajiban Islam. edited by I. Ali-Fauzi, R.Panggabean, and I. Rafsadi. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD).
Sigit, Kidung Asmara, dan Ismail Hasani. 2021. Intoleransi Semasa Pandemi: Laporan Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Di Indonesia Tahun 2020. edited by H. Hasan. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.
Suhendra, Ahmad. 2022. “Konstruksi Moderasi Beragama Masyarakat Kalipasir Tangerang: Model Kerukunan Beragama Islam Dan Konghucu.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi) 8(1):83–96.
doi: 10.18784/smart.v8i1.1563.
Sukestiyarno, Sukestiyarno, Sugiyana Sugiyana, Muhammad Sulthon, Wuriningsih Wuriningsih, dan Hartutik Hartutik. 2022. “Indeks Kerukunan Umat Beragama Kota Semarang Ditinjau Dari Dimensi Moderasi Beragama.” Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi) 8(2):177–90.
doi: 10.18784/ smart.v8i2.1728.
Sukmayadi, Qolbi Mujahidillah Adzimat, Sardin Sardin, dan Nindita Fajria Utami. 2023. “Generasi Z Dalam Komunitas Keagamaan: Potensi Intoleransi Beragama Melalui Budaya Eksklusif Dalam Memahami Agama.” Jurnal Pemikiran Sosiologi 10(1):1–34.
doi: 10.22146/jps.v10i1.81066.
Sunarno, Ali, Firman Firman, Asep Ikbal, dan Lala Indrawati. 2023. “Upaya Meminimalisir Kasus Intoleransi Dalam Pendirian Tempat Ibadah Demi Terciptanya Kohesi Sosial Pada Masyarakat Multikultural Di Kalimantan Tengah.” JURNAL PARIS LANGKIS Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 3(2):93–100.
Syukur, Petrus Dionisius Aristo. 2021. “Penerapan Nilai Pancasila Dalam Konteks Pembangunan Rumah Adat Manggarai Di Amba Desa Watu Rambung.” Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora 1(1):8–13.
Tule, P. 2003. Allah Akbar, Allah Akrab. Maumere: Ledalero.
Tule, Philipus. 2003. Allah Akbar, Allah Akrab. Maumere: Ledalero.
Turner, Victor. 1977. The Ritual Process. New York: Cornell University.
Varshney, Ashutosh, Rizal Panggabean, dan Mohamad Zulfan Tadjoeddin. 2004. Patterns of Collective Violence in Indonesia ( 1990-2003 ). Jakarta: United Nations Support Facility for Indonesian Recovery - UNSFIR.
Wilson, Chris. 2008. Ethno-Religious Violence In. New York: Routledge.
Witro, Doli, Luqyana Azmiya Putri, dan Vegia Oviensy. 2022. “Internalizing the Values of Religious Moderation Through Parsubang Local Wisdom-Based Education in North Sumatera.” Harmoni 21(2):316–29.
doi: 10.32488/harmoni.v21i2.636.
Wong, Alicia Anatasha, Rosazman Hussin, dan Gusni Saat. 2022. “Fungsi Sosiobudaya Rumah Adat Tongkonan Suku Toraja Di Lalikan Pangala’, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia.” Journal of Borneo Social Transformation Studies 8(1):88–103.
doi: 10.51200/jobsts.v8i1.4165.
Yuliani, Sri, Hasni Hasan, dan Faika Burhan. 2020. “Fungsi Dan Makna Simbolik Rumah Adat Kamali Di Desa Pajam Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi.” Idea Of History 03(1):52–60.
DOI: https://doi.org/10.18784/smart.v9i1.1877
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Anselmus Dorewoho Atasoge

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.